Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Melatih Kemandirian Anak (eps. Makan - Membereskan Makanan yg Berantakan)

Gambar
Bismillah.... Sejak duo krucils belajar makan sendiri, emaknya yang suka beberes ini harus menurunkan kadar keinginan langsung membersihkan sisa2 makanan yang berantakan. Kemarin pagi, kami sekeluarga makan nasi kuning bersama, termasuk si adek yg masih berusia 11 bulan. ketika saya dudukkan di kursi makannnya dan saya berikan piring plastik berisi sedikit nasi kuning. awalnya nasi2 itu dijumput dan dimasukkan ke mulutnya, akan tetapi, akhirnya dibaliknya piring itu sehingga tumpah semua makanan yang ada di piringnya.. Awalnya, saya sudah sangat gemees melihat nasi2 yang berantakan di lantai dan karpet. akan tetapi, saya mulai tarik napas dalam, dan tutup mata dulu. nah, setelah mereka menghabiskan makanan mereka, saya mencoba meminta si kakak untuk membantu saya membersihkan sisa makanan yang berserakan di lantai dengan vakum cleaner. Alhamdulillah, si kakak dengan senang hati dan menjadi bahan permainannya membantu saya membersihkan dengan vakum bahkan saya tidak diperbolehk

Melatih Kemandirian anak (eps. makan -belajar menggoreng)

Gambar
Bismillah... Alhamdulillah, untuk makan sendiri si kakak mulai bisa dan sering melakukannya sejak meja dan kursi diletakkan di ruang keluarga. dia mulai tau kalau itu meja tempat dia makan sehingga ketika saya memberikan piring dan mangkok makannya, otomatis si kakak langsung duduk di kursi tersebut.  Si kakak yang sudah berusia 3,6 th sekarang suka ikut saya memasak. hanya selama ini saya memberikan tugas yang sederhana jauh dari kompor seperti mengocok, menyaring dan menakar. Bismillah, akhir pekan ini saya memulai memberanikan diri mengajari kakak menggoreng dengan supervisi ketat dari saya. Alhamdulillah, awalnya, kakak takut akan tetapi, saya salut dengan keberaniannya belajar menggoreng dan meniriskan sempol ayam. mungkin karena melihat sempolnya pakai stik es krim (he3...) jadinya dengan semangat si kakak belajar menggoreng. Alhamdulillah....dengan menggoreng sendiri si kakak jadi lebih semangat makan... #Level2 #KuliahBunSayIIP #MelatihKemandirian

Melatih Kemandirian si Kecil (eps. makan -mempersiapkan sarapan-)

Gambar
Bismillah... Alhamdulillah... si kakak sejak sudah mulai belajar makan sendiri waktu makannya lebih menyenangkan, lebih cepat habis, jadi doyan makan (sedikit2 minta makan) dan yang penting saya tidak stress dan teriak2 saat makan seperti dulu karena suka diemut lama jadi emaknya kurang sabar (maafkan ummah ya nak.. T.T). Ternyata memang suasana makan yang menyenangkan membuat anak lebih lahap dan semangat makan. terlebih lagi kali ini, saya percayakan si kakak untuk membuat sarapan rotinya sendiri. biasanya saya sangat ketat dalam urusan berantakan, saya paling tidak suka lihat sesuatu berantakan, makanya selama ini makanan selalu saya siapkan dan suapi anak2. nah, di tantangan kemandirian ini, saya harus ngerem sedikit soal berantakan itu, saya berusaha sedikit merelakan sofa atau karpet kena tumpahan susu atau makanan. Alhamdulillah, karena, saya lihat kemajuan si kakak sejak saya latih makan sendiri beberapa hari ini, pagi ini saya beri tugas dia menyiapkan sarapan rotinya

Melatih Kemandirian si Kecil (Eps. Makan)

Gambar
Bismillah... Melatih kemandirian si kecil bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. sehingga si kecil tidak terkesan terpaksa dalam melakukan tugas2 sehari2 mereka. biasanya anak balita sering kali kita lihat berlari2 sambil disuapi atau digendong2 keliling kampung sambil disuapi. yang penting makanan yang disediakan di piring atau mangkuk mereka habis tak bersisa bahkan terkadang memakai metode pemaksaan. nah, si sulung termasuk anak yagn lumayan susah makan, makanannya sering diemut lama sekali baru habis. sering membuat suasana makan di rumah menjadi suasana yang tegang, karena lama makannya akhirnya saya mulai tidak sabar, Astaghfirullah... tantangan melatih kemandirian anak kali ini, saya memilih untuk memulai dengan konsisten mengajari duo balita, si kakak 3,5 th dan si adik 11 bln untuk makan sendiri, duduk di kursinya masing2. walaupun terkadang untuk makanan si adik yang kadang masih berupa bubur masih sering saya bantu suapi. untuk hari perdana, saya mengkondisik

travelling, melatih kemandirian anak

Gambar
Bismillah... kebetulan pekan ini kami sedang travelling melakukan perjalanan dari kalimantan ke tangerang mengunjungi sepupu disana. namun, kali ini kami melakukan perjalanan tanpa abbanya anak2 karena tidak bisa meninggalkan urusan pekerjaan, sehingga kami harus melakukan perjalanan bersama kakek dan nenek Aisyah (ayah dan ibu saya). merupakan tantangan tersendiri bagi kami mengingat kakek dan nenek selalu melakukan intervensi dalam setiap peraturan yang sudah saya terapkan kepada anak2. ketika saya memberlakukan aturan2 tersebut maka kakek dan neneknya lebih sering membolehkan, kasihan masih kecil, alasannya... nah, apalagi perjalan kami kali ini tidak disertai suami, semakin kuranglah 'kekuatan' suara saya di depan anak2. seperti peraturan 1 permen sehari, dalam perjalanan saya sering kecolongan si kakak diperbolehkan makan permen lagi. yah, saya paham betul kakek dan nenek sangat sayang kepada cucunya akan tetapi, bila tidak satu suara maka anak akan memilih yang m

komunikasi produktif itu sesuatu....

Gambar
Bismillah.... Alhamdulillah, setelah 10 hari menuliskan pernak pernik kejadian tentang komunikasi produktif baik itu antar saya dan anak2, antar sesama anak2 saya, antar saya dan suami, saya dan ibunda, saya dan komunitas sungguh rasanya masih sering saya jatuh pada komunikasi yang tidak produktif, marah, atau pun mengomel kembali. Astaghfirullah... tapi, sedikit banyak, saya merasakan ada perubahan terhadap pola komunikasi saya dengan anak2, suami, ibunda dan komunitas. memang, awalnya jujur saya sedikit memaksakan diri untuk melakukan komunikasi yang produktif dengan mereka.  contohnya, ketika si kakak mulai merengek dan bertingkah tidak seperti yang saya harapkan, dulu saya pasti langsung marah dan sulit mengendalikan emosi alhasil si kakak tambah menjadi2, Alhamdulillah, sejak saya sedikit mau memaksakan diri untuk tenang, merendahkan tubuh sejajar dengannya dan berkata dengan tenang, "kakak mau apa bicara dengan baik, ummah tidak mengerti kalau dengan menangis.."

nasihat ibu

Gambar
bismillah... Alhamdulillah, saya memiliki seorang ibu yang, Ma syaa Allah, begitu banyak hikmah dan nasihat dari beliau yang sangat banyak mempengaruhi kehidupan saya. saya tinggal sekota dengan orang tua saya dan kebetulan jarak rumah kami pun tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit naik kendaraan. kemarin, kami berkunjung ke rumah orang tua dan banyak berbincang2 dengan ibu. Saat itu, ibu saya bercerita memberikan hikmah kepada saya tentang beberapa kisah nyata yang terjadi pada kehidupannya. beliau hidup lebih keras daripada kehidupan kami dan mungkin agak sedikit menerapkan disiplin kepada kami anak2nya. sejak kecil ibu sudah berjualan kue, bahkan sampai sekarang ayah sudah pensiun pun ibu tetap senang berjualan. bukan karena tidak cukup kebutuhan akan tetapi karena senang dalam melakukannya. Satu hal yang kemarin sangat membekas di hati saya dan akan saya ingat selamanya adalah perkataan ibu saya, 'mbak (panggilan ibu ke saya), ingat ya nak, sudah banyak pengal

main di taman yuk...

Gambar
bismillah... Alhamdulillah, saya tinggal di lingkungan yang asri, dekat hutan dan sepi sekali. lingkungan kompleks yang notabene setiap harinya orang2 beraktivitas di rumah masing2. Anak2 saya jarang bermain bersama teman2 diluar rumah. maka dari itu, saya ingin membuat suasana lebih ramai dengan mengajak anak2 saya bermain di lapangan dekat kompleks kami tinggal. Awalnya saya agak ragu apa bisa ya? saya yang besar di kota ini dan juga anak rumahan memulai permainan bersama anak2 kompleks membutuhkan keberanian diri sendiri. dari rumah saya siapkan bahan2 sederhana beberapa botol bekas yang sudah dipotong dan ditutupi kaos kaki diikat karet serta sabun cuci piring dan bbrp cat warna serta kertas.  Ketika saya turun ke lapangan ternyata ada anak2 sedang bermain bola bersama. saya bingung bagaimana memulainya, akhirnya saya bermain busa dengan anak saya sambil berkata kepada mereka, 'ayo, ini main sini sama2' akan tetapi, mereka masih malu dan ragu mendatangi saya da

Abba's Project

Gambar
Bismillah... Biasanya, saya cuek terhadap apa yang suami kerjakan di depan laptop. begitu juga suami, tidak pernah cerita apa yang dikerjakannya di depan laptop sampai larut malam. saya anggap itu privasi pekerjaan ya, jadi kalau suami tidak mau cerita tentu saya menghargainya. nah, beberapa hari yang lalu kami sempat membuat family planning 2017, ternyata suami mau sedikit terbuka terhadap apa yang dilakukannya di depan laptop selama ini. saya menyebutnya "Abba's Project". tadi, saya cukup terkejut karena tiba2 suami menjelaskan kepada saya tentang proyeknya. saya dan suami berbeda latar belakang pendidikan jadi tentu saja banyak hal yang sulit saya mengerti tentang pembicaraan proyeknya yang berhubungan dengan alat2 elektronik dan android, ditambah lg saya tipe gaptek yang lumayan parah (he3, ngaku :) ) tapi, melihat baru kali ini suami begitu antusias bercerita, memberikan kepada saya hpnya, menunjukkan dan menyuruh ini itu memperlihatkan keberhasilan proy

komunikasi antar balita

Gambar
bismillah.. sebenarnya komunikasi itu bisa dilakukan walaupun masing2 tidak mengerti arti dari bahasa yang digunakan, karena yang paling penting dari suatu komunikasi adalah tujuan yang tercapai. seperti yang pernah diceritakan oleh ibu saya ketika dulu berangkat haji. walaupun sama2 tidak mengerti bahasanya antara ibu tidak mengerti bahasa arab dan penjual tidak mengerti bahasa indonesia, ibu berkata bahwa jual beli menggunakan bahasa 'tarzan' tapi masih bisa tawar menawar dan jual beli. nah, itu cerita ibu saya dulu dan saya hanya tertawa2 mendengarnya. ternyata setelah memiliki 2 orang anak balita, si kakak sekarang usia 3,5 tahun dan si adik usia 10 bulan saya sering terkejut melihat lucunya 'komunikasi' antara mereka berdua. walaupun si kakak belum terlalu jelas bicaranya (agak cadel) dan si adik belum bisa bicara akan tetapi melihat solusi permasalahan yang mereka selesaikan sendiri membuat saya sadar dan banyak belajar dari mereka karena terkadang saya m