Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

saya pun butuh rem

Gambar
saya jarang berbincang2 dengan suami karena orangnya begitu easy going, santai dan agak pendiam. sedangkan saya adalah tipe yg super enerjik dan cerewet (he3..) jujur ketika mendapat tugas tentang komunikasi produktif saya bertanya2 apakah bisa saya membuka materi pembicaraan selama 10 hari dalam keluarga? mau membicarakan apa ya? akan tetapi, alhamdulillah, ternyata tugas ini justru membuat kami sering berbincang2 santai dan membuat saya merasa tersalurkan kebutuhan berbicara yang selama ini sulit. pada saat kami sedang berbincang2 seperti biasa saya yang dengan menggebu2 menjelaskan keinginan dan mimpi2 saya kepada suami. setelah saya berbicara panjang lebar dan semangat tiba2 di akhir pembicaraan kami, suami saya hanya berkata, "ummah itu kalau menjelaskan sesuatu tidak usah emosi, santai saja...." dengan wajah datar. dan, saya melongo... ternyata panjang lebar saya jelaskan yang ditangkap oleh suami adalah cara penyampaian saya. hehe... akhirnya saya sampai pada

Mini Seminar di Rumah EdukASI Aisyma

Gambar
Bismillah... Sejujurnya, saya ini bukan orang yang suka berbicara di depan umum. seingat saya waktu kuliah banyak dihabiskan duduk dipojokan dengan teman yang itu2 saja, dan kalau ada tugas presentasi selalu melarikan diri. kalaupun terpaksa maju presentasi maka yang terjadi adalah tangan gemetaran dan maluuunya minta ampun sampai pegang mikrofonnya bergetar. Apalagi, setelah lulus kuliah dan menikah saya memilih mengambil peran sebagai ibu rumah tangga, membuat kepanikan saya bila berbicara di depan umum semakin tidak terasah. semenjak mengikuti kuliah ibu profesional melalui matrikulasi, saya semakin sering merasa tertantang untuk memberikan peran dalam masyarakat, saya semakin ingin membuka diri dan berusaha mengambil peran dalam setiap kesempatan walaupun masih peran yang sederhana. Alhamdulillah, sudah kurang lebih 2 bulan ini Rumah EdukASI Aisyma berjalan. Saya berusaha konsisten mengadakan mini seminar tentang ASI, MPASI atau pun berbagi ilmu crafting dengan teman2.

aisyah anak rapi

Gambar
Bismillah... Alhamdulillah, setelah kemarin sy sempat marah dengan Aisyah, hari ini Aisyah menjadi anak yang begitu manis. benarlah setelah hujan pasti ada pelangi. maafkan ummah ya anakku... Sebelumnya, saya dan kakak Aisyah punya kesepakatan bahwa apabila kakak yang membuat mainan dan buku2 berserakan maka dia sendirilah yang harus merapikan, sedangkan bila yang membuat berserakan adalah adiknya yang baru berusia 10 bulan, maka sayalah yang harus membereskan.  Nah, kebetulan kemarin adiknya membuat buku2 berserakan, sedangkan sebentar lagi abbanya pulang dari kerja. kami juga punya kesepakatan bila abbanya pulang kerja rumah sudah dalam keadaan rapi karena kasian abbanya kalau sudah pulang kerja dan capek lalu melihat rumah dalam keadaan beranatakan, dan Alhamdulillah selama ini Aisyah mengerti tentang kesepakatan kami tersebut. bila ingin bermain yang membuat barang2 berserakan maka akan dilakukan ketika abbanya bekerja dan merapikan rumah kembali ketika abbanya akan pulang

Hari ini, saya KALAH...

Gambar
Bismillah... Sedih sekali, hari ini... ya, hari ini saya KALAH. hari ini saya gagal mengalahkan EGO saya dan akhirnya saya MARAH kepada si sulung Aisyah. padahal masalah yang terjadi sepele, memang sejak dulu Aisyah sulit makan, selalu lama dan di emut. setiap makan adalah kegiatan yang menguras emosi jiwa dan raga (halah, lebay...) akan tetapi, sudah beberapa bulan terakhir ini saya mulai bisa mengontrol kegiatan ngomel-ngomel saya saat makan. mulai bisa berdamai dan lebih sabar. Yah... namanya juga manusia, kadang ada saat kondisi emosi tidak stabil mungkin sedang lelah, akhirnya keluar lagi jurus marah itu, padahal saya tahu itu tidak akan menyelesaikan masalah... Alhamdulillah, suami datang dan menenangkan. saya diminta diam dan menjauh sementara Aisyah dihandle dulu oleh ayahnya. Saya pun masuk kamar dan mengurai jerat2 setan kemarahan itu dengan bermain bersama si kecil. Di dalam kamar, saya berfikir dan banyak bersyukur, Alhamdulillah, suami saya nampaknya sudah mul

Membuat Family Planing 2017

Gambar
Bismillah.. Sudah sejak lama saya ingin membuat family planing, bahkan sejak awal menikah 5 tahun yang lalu. maklum, saya orang yang terbiasa sejak kuliah membuat planing dan mengorganisir dengan baik segala job desk tugas kuliah maupun kegiatan kampus lainnya. nah, bertemu dan berjodoh dengan seseorang yang memiliki karakter yang pendiam dan easy going membuat rencana saya membuat family planing ini tertunda. padahal, begitu banyak yang ada di kepala ingin direalisasikan. Alhamdulillah, akhirnya hari ini terlaksana juga diskusi ala kadarnya dalam membuat family plan ini. entahlah, apakah bisa dikategorikan sebagai komunikasi produktif atau tidak, karena suami tetap asyik duduk di depan laptopnya dan saya meloncat sana kemari menanyakan apa keinginan yang ingin dicapai oleh suami di tahun ini. yang membuat saya terkejut adalah ternyata suami mau di ajak berdiskusi dan memberikan kontribusi terhadap family planing yang saya buat. Anak-anak mungkin masih terlalu kecil untuk berpart

Membaca Kisah Sebelum Tidur

Gambar
Bismillah.... Dalam kegiatan sehari-hari anak-anak begitu sering berinteraksi dengan saya sebagai ibunya, karena abbanya harus bekerja setiap harinya. maka dari itu, hampir setiap malamnya, si sulung Aisyah selalu memilih abbanya lah  yang membacakan buku-buku cerita untuknya.  Abbanya memang lebih pendiam dari saya, tapi, entah mengapa setiap abbanya bercerita dan bermain dengan anak-anak justru bagi saya nampak anak-anak lebih antusias dan senang. mungkin inilah yang disebut bahasa cinta. kata orang cinta seorang ayah kepada putrinya sangat besar bahkan lebih besar dari ibu walaupun ia tidak bisa terlalu mengungkapkannya. sebagai putri satu-satunya diantara 2 saudara laki-laki saya pun merasakan hal tersebut.  mungkin ini jugalah yang dirasakan kedua putri saya terhadap abbanya. komunikasi yang produktif bagi mereka adalah bahasa cinta yang hanya mereka sendirilah yang tahu dan merasakan. baru saja sebelum tidur saat abbanya membacakan cerita, banyak pertanyaan si sulung y

Andaikan saya menjadi ketua Rumah Belajar Kota Bontang..

Gambar
Bismillah... Alhamdulillah, mendapat tantangan2 baru itu membuat semangat semakin terlecut. kali ini, saya diminta menjabarkan keinginan dan rencana ke depan dari Rumah Belajar Aisyma yang sedang pelan2 saya rintis. In syaa Allah, setelah sempat berdiskusi kecil dengan teman2 koordinator lain seprovinsi gambaran saya muncul terhadap berjalannya Rumah Edukasi Aisyma. In syaa Allah... Awal akan saya mulai dengan Rumah Edukasi sebagai wadah berkumpul para Ibu Profesional dengan bermacam kegiatan bermanfaat, bentuknya bisa bermacam2 misal kegiatan crafting, memasak, fun cooking dg anak, membuat mainan anak, dan lain2. Rencana pengembangan bila sudah mulai nampak semangat dalam setiap kegiatan adalah dengan membuka untuk umum melalui sosial media dilakukan promosi. Untuk pengembangan juga dilakukan kerja sama dengan komunitas lain yg ada di kota Bontang, misal komunitas kerajinan tangan, komunitas memasak, komunitas menjahit, dan lain-lain.  Rumah Belajar ini saya harapkan da

Kreasi Kardus Bekas

Gambar
Bismillah, mainan tdk harus mahal, ternyata buat sendiri dr kardus bekas jg bisa sekaligus recycle dan reuse, selamat berkreasi dg kardus..

Rumah Belajarku, Rumah EdukASI Aisyma

Gambar
Bismillah... Rumah... bukan bangunan yang terdiri dari bata dan semen, akan tetapi rumah adalah tempat kita berkumpul bersama, merasa nyaman dan di dalamnya bahagia bersama, menangis bersama, tersenyum bersama, berbagi bersama. banyak orang yg tampaknya memiliki bangunan "Rumah" yg mewah tetapi ternyata sejatinya "rumah" tersebut kosong dan hampa karena keringnya komunikasi dan tawa antar penghuninya... Sejak kecil saya tinggal di lingkungan yang homogen, rata2 disini memilih di dalam rumah dan jarang berinteraksi. Mungkin ada baiknya juga ya, menghindari ghibah bila terlalu sering bertemu. Tapi, kurangnya interaksi antar tetangga juga membuat kesan eksklusivitas tinggi. kesan cuek terhadap apa yg terjadi di sekeliling dan lingkungan. nah, dari situlah keinginan saya memulai membuka Rumah EdukASI berjalan.  Walaupun baru dimulai dan pelan2 bahkan Rumah EdukASI AisyMa belum memiliki tempat yang pasti, masih berupa Halaman di dunia maya dan realisasi kecil2