Learning by teaching day 7
Bismillah...
Sudah mencapai grup 7 presentasi semakin seru. Mereka membahas pentingnya mengenalkan dan mengajarkan fitrah seksualitas sejak dini, berikut resumenya..
“ adek bayi keluar darimana? “
“ haid itu apa? “
“ kenapa ibu ga sholat? “
“ kenapa bunda bisa hamil? Ko ayah engga? “
“ aku suka si A di sekolah, karena bla bla bla”
“ kenapa ga boleh pacaran? “
" kenapa titit ade beda sama bang L? "
Ada yang pernah mendapat pertanyaan seperti diatas? Darimana kita jawab? Atau melihat fenomena sekitar, anak anak SD sudah pacaran? Mamah papah menjadi panggilan? Kapan dulu kita menstruasi? Sekarang? Kelas 4 SD sudah mulai menstruasi. Inget dulu saat suka seseorang? Diam-diam melirik, melempar senyum, atau berdiri surat? Sekarang? Bergandengan tangan, jalan berdua, sampai berani berpelukan. Jika ditanya “ pengen seperti di yang di tivi “ astaghfirullah….
Data menunjukkan 87% anak SD kelas 4 - 6sudah terpapar media pornografi dari berbagai media, mulai dari komik, majalah, film, gadget, game, hingga internet. Bahkan penelitian oleh Yayasan Kita dan Buah Hati terhadap anak - anak SD kelas 4 - 6 yang menjadi objek penelitian tentang masalah seksual terkait apa saja yang ingin mereka ketahui tentang dunia seks, muncul pertanyaan beragam dari anak-anak belia tersebut seperti - mohon maaf - “ bagaimana cara memasukkan alat kelamin kepada pasangan yang baik dan benar? “ atau “ bagaimana rasanya mengisap kemaluan? “. Na’udzubillah….
Peran dan langkah antisipasi yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan mengedukasi anak dengan pendidikan seksual sedini mungkin, yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Inti dari pendidikan seksual yang diberikan antara lain :
Mengenalkan nama dan fungsi organ tubuh dari masing-masing jenis kelamin
Mengenalkan peran dan fungsi sosial sesuai jenis kelamin
Menumbuhkan kesadaran anak akan pengaruh buruk lingkungan.
Semoga kita dan keluarga kita terhindar dari segala macam gempuran dari luar, terbangun komunikasi yang efektif, dan kita sebagai orang tua mampu menjadi teladan yang baik untuk anak-anak kita.
Sumber:
Membimbing Remaja dengan Cinta / Irawati Istadi,Yogyakarta : Pro- U Media, 2016
Islamic Parenting : Pendidikan Anak Metode Nabi / Jamal Abdurrahman ; Editor, Andi Wicaksono, Penerjemah, Agus Suwandi_ Solo : Aqwam, 2010
Satu Atap Lima Madrasah / Kiki Barkiah, ST; Editor, Aditya Irawan, ST_ Bandung : CV. Mastakka Global Informa, 2017
Parenting With Heart/Elia Daryanti & Anna Farida ;_ cet. 1_Bandung: Kaifa, 2014
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Etimologi fitrah berarti kejadian asli,agama, ciptaan, sifat semula jadi, potensi dasar, dan kesucian.
Dari berbagai pendapat para ulama bisa di simpulkan bahwa fitrah adalah suatu kemampuan manusia yang di berikan oleh Allah Swt sejak manusia di lahirkan ke dunia dan itu adalah anugrah.
Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Tugas orang tua adalah membangkitkan fitrah anak agar berkembang secara optimal.
Maraknya pemberitaan tentang fenomena seksualitas yang menyimpang akhir- akhir ini, yang ternyata memakan korban anak- anak dibawah umur membuat kita sebagai orang tua memikirkan tentang pendidikan seks yang tepat bagi anak. Dan tentu saja pendidikan seks bagi anak- anak kita tidak bisa begitu saja mencomot kurikulum pendidikan seks dari barat karena perbedaan budaya dan yang paling penting adalah agama. Bagaimanapun juga kita harus kembali kepada agama untuk melindungi anak- anak kita dari kejahatan dan penyimpangan seksualitas.
Pendidikan fitrah seksualitas:
---- Anak mengerti tentang identitas seksualitasnya
Laki- laki atau perempuan
Pastikan anak mengerti identitas seksual nya sejak usia 3 th
Kenalkan nama ilmiah organ seksual untuk menghindari tabu
---- Anak mengerti peran seksualnya
Cara bicara, cara berpikir, cara berpakaian, merasa
Mampu dengan tegas menyatakan “saya perempuan” atau “saya laki-laki”
--- Anak mampu melindungi dirinya dari kejahatan seksual
Ajarkan tentang area pribadi tubuhnya. Bagian tubuh yang tertutup
pakaian dalam tidak boleh dipegang orang lain kecuali oleh orangtua atau
dokter.
Referensi :
1. Harry Santosa, Fitrah Based Education
2. Watiek Ideo, Aku Anak Pemberani 1
Sudah mencapai grup 7 presentasi semakin seru. Mereka membahas pentingnya mengenalkan dan mengajarkan fitrah seksualitas sejak dini, berikut resumenya..
“ adek bayi keluar darimana? “
“ haid itu apa? “
“ kenapa ibu ga sholat? “
“ kenapa bunda bisa hamil? Ko ayah engga? “
“ aku suka si A di sekolah, karena bla bla bla”
“ kenapa ga boleh pacaran? “
" kenapa titit ade beda sama bang L? "
Ada yang pernah mendapat pertanyaan seperti diatas? Darimana kita jawab? Atau melihat fenomena sekitar, anak anak SD sudah pacaran? Mamah papah menjadi panggilan? Kapan dulu kita menstruasi? Sekarang? Kelas 4 SD sudah mulai menstruasi. Inget dulu saat suka seseorang? Diam-diam melirik, melempar senyum, atau berdiri surat? Sekarang? Bergandengan tangan, jalan berdua, sampai berani berpelukan. Jika ditanya “ pengen seperti di yang di tivi “ astaghfirullah….
Data menunjukkan 87% anak SD kelas 4 - 6sudah terpapar media pornografi dari berbagai media, mulai dari komik, majalah, film, gadget, game, hingga internet. Bahkan penelitian oleh Yayasan Kita dan Buah Hati terhadap anak - anak SD kelas 4 - 6 yang menjadi objek penelitian tentang masalah seksual terkait apa saja yang ingin mereka ketahui tentang dunia seks, muncul pertanyaan beragam dari anak-anak belia tersebut seperti - mohon maaf - “ bagaimana cara memasukkan alat kelamin kepada pasangan yang baik dan benar? “ atau “ bagaimana rasanya mengisap kemaluan? “. Na’udzubillah….
Peran dan langkah antisipasi yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan mengedukasi anak dengan pendidikan seksual sedini mungkin, yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Inti dari pendidikan seksual yang diberikan antara lain :
Mengenalkan nama dan fungsi organ tubuh dari masing-masing jenis kelamin
Mengenalkan peran dan fungsi sosial sesuai jenis kelamin
Menumbuhkan kesadaran anak akan pengaruh buruk lingkungan.
Semoga kita dan keluarga kita terhindar dari segala macam gempuran dari luar, terbangun komunikasi yang efektif, dan kita sebagai orang tua mampu menjadi teladan yang baik untuk anak-anak kita.
Sumber:
Membimbing Remaja dengan Cinta / Irawati Istadi,Yogyakarta : Pro- U Media, 2016
Islamic Parenting : Pendidikan Anak Metode Nabi / Jamal Abdurrahman ; Editor, Andi Wicaksono, Penerjemah, Agus Suwandi_ Solo : Aqwam, 2010
Satu Atap Lima Madrasah / Kiki Barkiah, ST; Editor, Aditya Irawan, ST_ Bandung : CV. Mastakka Global Informa, 2017
Parenting With Heart/Elia Daryanti & Anna Farida ;_ cet. 1_Bandung: Kaifa, 2014
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Etimologi fitrah berarti kejadian asli,agama, ciptaan, sifat semula jadi, potensi dasar, dan kesucian.
Dari berbagai pendapat para ulama bisa di simpulkan bahwa fitrah adalah suatu kemampuan manusia yang di berikan oleh Allah Swt sejak manusia di lahirkan ke dunia dan itu adalah anugrah.
Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Tugas orang tua adalah membangkitkan fitrah anak agar berkembang secara optimal.
Maraknya pemberitaan tentang fenomena seksualitas yang menyimpang akhir- akhir ini, yang ternyata memakan korban anak- anak dibawah umur membuat kita sebagai orang tua memikirkan tentang pendidikan seks yang tepat bagi anak. Dan tentu saja pendidikan seks bagi anak- anak kita tidak bisa begitu saja mencomot kurikulum pendidikan seks dari barat karena perbedaan budaya dan yang paling penting adalah agama. Bagaimanapun juga kita harus kembali kepada agama untuk melindungi anak- anak kita dari kejahatan dan penyimpangan seksualitas.
Pendidikan fitrah seksualitas:
---- Anak mengerti tentang identitas seksualitasnya
Laki- laki atau perempuan
Pastikan anak mengerti identitas seksual nya sejak usia 3 th
Kenalkan nama ilmiah organ seksual untuk menghindari tabu
---- Anak mengerti peran seksualnya
Cara bicara, cara berpikir, cara berpakaian, merasa
Mampu dengan tegas menyatakan “saya perempuan” atau “saya laki-laki”
--- Anak mampu melindungi dirinya dari kejahatan seksual
Ajarkan tentang area pribadi tubuhnya. Bagian tubuh yang tertutup
pakaian dalam tidak boleh dipegang orang lain kecuali oleh orangtua atau
dokter.
Referensi :
1. Harry Santosa, Fitrah Based Education
2. Watiek Ideo, Aku Anak Pemberani 1
Komentar
Posting Komentar